Entah kenapa, sedih terasa.
Padahal hujan baru saja reda. Maksudku...seharusnya hari menjadi cerah. Tapi aku disini, dikamar yg gelap,
merenung.
Sedih. Kuucapkan kata itu lagi.
Belum berpisah sepenuhnya
dengan seorang kakak. Ya, kakak. Gadis bertubuh mungil, berparas cantik dan
bermata sipit, yang juga berkulit putih itu sudah ku anggap kakak. Kurang lebih
2 tahun yang lalu mengenalnya.
Sebagai sosok yang ceria, banyak bicara dan cerita ketika berjumpa.
Aku banyak menyusahkan dan
merepotkan, tentu. dia banyak mengajarkan hal-hal yang bahkan terkadang aku
membantahnnya, tentu. Kami banyak bercanda kurasa. Kami juga banyak berbaring
dengan melakukan hal-hal yang tidak produktif sebagaimana manusia lain dan
bercerita banyak hal.
Tentang cinta, tentang keluarga.
Banyak hal yang membuatku
jengkel terhadapnya, namun hal itu tentu tak lebih banyak dari hal-hal yang
membuatnya kesal terhadapku.
Aku sangat senang ketika dia
berteriak kesal karena aku terlalu pendek ketika memotong rambutnya. dan aku
rindu hal itu. dan aku ingin memotong rambutnya untuk -mungkin terakhir kali-
sebelum kami berpisah, sependek mungkin hingga dia tidak akan melupakan
kejadian itu dalam hidupnya.
Aku rindu.
Pikiran Berisi Pikiran II
-Hari ini aku bersamanya seharian, 14Mei2016-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar