Translate

Sabtu, 14 Mei 2016

Rindu Kakak



Entah kenapa, sedih terasa. Padahal hujan baru saja reda. Maksudku...seharusnya hari menjadi cerah. Tapi aku disini, dikamar yg gelap, merenung.

Sedih. Kuucapkan kata itu lagi.

Belum berpisah sepenuhnya dengan seorang kakak. Ya, kakak. Gadis bertubuh mungil, berparas cantik dan bermata sipit, yang juga berkulit putih itu sudah ku anggap kakak. Kurang lebih 2 tahun yang lalu mengenalnya.

Sebagai sosok yang ceria, banyak bicara dan cerita ketika berjumpa.

Aku banyak menyusahkan dan merepotkan, tentu. dia banyak mengajarkan hal-hal yang bahkan terkadang aku membantahnnya, tentu. Kami banyak bercanda kurasa. Kami juga banyak berbaring dengan melakukan hal-hal yang tidak produktif sebagaimana manusia lain dan bercerita banyak hal.

Tentang cinta, tentang keluarga.


Banyak hal yang membuatku jengkel terhadapnya, namun hal itu tentu tak lebih banyak dari hal-hal yang membuatnya kesal terhadapku.

Aku sangat senang ketika dia berteriak kesal karena aku terlalu pendek ketika memotong rambutnya. dan aku rindu hal itu. dan aku ingin memotong rambutnya untuk -mungkin terakhir kali- sebelum kami berpisah, sependek mungkin hingga dia tidak akan melupakan kejadian itu dalam hidupnya.

Aku rindu.


Pikiran Berisi Pikiran II
-Hari ini aku bersamanya seharian, 14Mei2016-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar