Translate

Sabtu, 21 Mei 2016

PIKIR ACAK RASA



Perasaan acak. Emosi berkecamuk. Bercampur aduk. Cemas. Kacau. Sedih. Kecewa. Gelisah. Bingung.
Semua pecah. Buyar. Tapi aku tak tau entah apa sebabnya. Maksudku...penyebab pastinya.
Karena aku sebenarnya tau sebab perkaranya. aku sadar banyak penyebabnya.
Banyak hal yg membuatku merasakan perasaan yang acak ini.
         Banyak sekali. Ini hanya beberapa.         
Ini belum semua.



Mungkin karena hamparan deadline tugas yang mendesak untuk segera dikerjakan

Mungkin karena laptopku yang melamban kinerjanya

Mungkin karena efek dari novel ‘Rapuh’ karya Dodi Prananda yang membuat aku baper #eaa

Mungkin karena ini sudah lewat jam 12 malam tapi tugasku masih duapuluhpersen

Mungkin karena aku memikirkan kapan aku bisa beli hape lagi #hfft

Mungkin karena jam segini aku belum sholat dan aku takut ke kamar mandi sendirian

Mungkin karena hal lain yang ada di pikiranku tapi tidak bisa ku tumpahkan di tulisan ini



Sehingga aku sangat malas ketika mulai mengetikkan keyword yang ‘bertemakan’ tugas

Sehingga tidak satupun lagu di playlist laptopku yang membuat moodku membaik..

Sehingga aku tidak selera untuk menyantap jajan yang ada dirumah.

Sehingga aku terlalu banyak memikirkan hal lain yang ada di pikiranku tapi tidak bisa ku tumpahkan di tulisan ini.

Sehingga aku memilih untuk menulis pikiranku ke tulisan ini.

Menulisakan hal-hal yang mengganjal dan mengganggu pikiranku.



-Ruang tamu, 21Mei2016. Suasana Hari Kebangkitan Nasional dan Malam Nifsyu Sa’ban-
PIKIRAN BERISI PIKIRAN III

Sabtu, 14 Mei 2016

Rindu Kakak



Entah kenapa, sedih terasa. Padahal hujan baru saja reda. Maksudku...seharusnya hari menjadi cerah. Tapi aku disini, dikamar yg gelap, merenung.

Sedih. Kuucapkan kata itu lagi.

Belum berpisah sepenuhnya dengan seorang kakak. Ya, kakak. Gadis bertubuh mungil, berparas cantik dan bermata sipit, yang juga berkulit putih itu sudah ku anggap kakak. Kurang lebih 2 tahun yang lalu mengenalnya.

Sebagai sosok yang ceria, banyak bicara dan cerita ketika berjumpa.

Aku banyak menyusahkan dan merepotkan, tentu. dia banyak mengajarkan hal-hal yang bahkan terkadang aku membantahnnya, tentu. Kami banyak bercanda kurasa. Kami juga banyak berbaring dengan melakukan hal-hal yang tidak produktif sebagaimana manusia lain dan bercerita banyak hal.

Tentang cinta, tentang keluarga.


Banyak hal yang membuatku jengkel terhadapnya, namun hal itu tentu tak lebih banyak dari hal-hal yang membuatnya kesal terhadapku.

Aku sangat senang ketika dia berteriak kesal karena aku terlalu pendek ketika memotong rambutnya. dan aku rindu hal itu. dan aku ingin memotong rambutnya untuk -mungkin terakhir kali- sebelum kami berpisah, sependek mungkin hingga dia tidak akan melupakan kejadian itu dalam hidupnya.

Aku rindu.


Pikiran Berisi Pikiran II
-Hari ini aku bersamanya seharian, 14Mei2016-

Kharisma Pria Berprinsip



Itu dia
Pria yang ku suka
Yang tidak hanya kulihat dari tampang saja
Tapi juga karena kepribadiannya
Yang membuatnya makin berkharisma
Dan membuatku makin mendamba

Ketidak sengajaan membuatku terpana
Pernah suatu ketika
Tiba-tiba dua pasang mata berjumpa
Saling bertatap tak sengaja
Hingga memaksa bola mata tuk segera berputar ke arah yang lainya
Pun ketika dia dengan tanpa menghilangkan kegagahannya
Bersalam dengan ibundaku tercinta
Dengan cara yang sangat santun dan apa adanya
Sekali lagi, momen itu kutangkap tanpa sengaja

Pria yang berkharisma
Dengan penampilan rapi dan memukau wanita
Tak banyak bicara, pun bercanda
Namun bukan juga pria yang terlalu serius pembawaannya
Ada satu hal
Yang membuatku berpikir bahwa
Dia lebih istimewa

Pernah suatu kala
Aku terpana pada prinsipnya
Suatu hal yang membuatnya berbeda
Tak satupun kawan bahkan sahabatnya
Yang membuat dia goyah dan meragu

Kearifan berprinsip seorang pria
Yang baru kali ini ku jumpa
Membuatku makin mendamba
Namun tuk sekian kalinya
Sebuah kenyataan tuk bersama
Hanya akan di angan saja

-Gang Lima, 14Mei2015-
Menyelesaikan tulisan ini karena insomnia

Selasa, 10 Mei 2016

Dealova dan Kamu


 
Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Karena hati telah letih

Kamu
Hal yang aku rindukan
Kamu
Yang sebenarnya aku tidak tau apa kau merasakan yang sama
Aku disini berdiri
Bersama angin di lorong terbuka
Memendam sapa yang ingin kuungkap padamu
Tapi aku tak bisa

Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Bayangmu seakan-akan

Seakan-akan menjadi latar belakang
Menjadi dasar dan alasan mengapa aku seperti ini
Kamu menjadi sosok yang terkadang ingin ku hempas dari pikiran
Biar melayang jauh bersama angin
Biar kita berjarak sepanjang lorong ini –ini lorong yang pendek–
Biar aku, tidak merindukanmu lagi

-di lorong pendek yang terbuka, 10Mei2016-

Sabtu, 07 Mei 2016

MANUSIA, DOSA DAN WARNA




saya

(bukanlah) manusia yang suci

saya (memanglah) manusia yang (banyak) dosa

(banyak) titik yang tlah saya teteskan di lembar kisah hidup yang liku



biru, hijau

putih, kuning, merah, hitam

terkadang itu titik yang biru keunguan

(dann) terkadang kuning menuju jingga lalu kemerahan



yang baik

(tak selalu) putih

yang batil (tak melulu) hitam

saya mengenal warna (tapi) tidak bisa memaknainya

(mungkin) yang putih tak selalu bersih dan (mungkin) yang hitam tak selalu kelam



warna

jelas nyata dimata

namun maknanya berkeliaran di angan entah kemana



layaknya tulisan saya
yang alurnya (mungkin) tak selaras dari awalnya

tak jelas arahnya membahas manusia, dosa, dan warna. maafkan saya
………..



simbol-simbol

yang biasa di sebut huruf itu

yang menyatu membentuk sesuatu

yang disebut kata yang berada di dalam kurungan

bacalah. jangan kita abaikan karna yang dalam kurungan

perlu perhatian dan (mungkin) membosankan menjadi kata yang diabaikan


-Blitar, 7Mei2016. Masih disuasana Maulid Nabi Muhammad SAW-
-Pikiran Berisi Pikiran-