HOME AND HOPE
A Home is Where the Hope Begin (Kanita Melarillis Cita)
Translate
Sabtu, 24 Desember 2016
Pertama
aku, entah kenapa, jarang sekali bisa jatuh cinta pada-pendengaran-pertama pada tiap lagu yang bersenandung disekitar
lagu-lagu payung teduh, misalnya
yang pada pendengaran-kedua, ketiga dan entah keberapa
barulah aku bisa sangat dan sangat jatuh cinta pada tiap bait lagunya
tapi aku, tau entah kenapa, dapat dengan secepat kilat jatuh cinta
pada pandangan pertama pada sosok yang mempesona
kamu, misalnya
yang tiap harinya, sejak awal hingga entah hari keberapa
aku bisa sangat dan sangat kagum pada makhluk Tuhan sepertimu
Sabtu, 21 Mei 2016
PIKIR ACAK RASA
Perasaan acak. Emosi
berkecamuk. Bercampur aduk. Cemas. Kacau. Sedih. Kecewa. Gelisah. Bingung.
Semua pecah. Buyar. Tapi aku tak tau entah apa
sebabnya. Maksudku...penyebab pastinya.
Karena aku sebenarnya
tau sebab perkaranya. aku sadar banyak penyebabnya.
Banyak hal yg
membuatku merasakan perasaan yang acak ini.
Banyak
sekali. Ini hanya beberapa.
Ini
belum semua.
Mungkin karena hamparan deadline tugas yang mendesak untuk
segera dikerjakan
Mungkin karena laptopku yang melamban kinerjanya
Mungkin karena efek dari novel ‘Rapuh’ karya Dodi Prananda
yang membuat aku baper #eaa
Mungkin karena ini sudah lewat jam 12 malam tapi tugasku
masih duapuluhpersen
Mungkin karena aku memikirkan kapan aku bisa beli hape lagi
#hfft
Mungkin karena jam segini
aku belum sholat dan aku takut ke kamar mandi sendirian
Mungkin karena hal lain yang ada di pikiranku tapi tidak
bisa ku tumpahkan di tulisan ini
Sehingga aku sangat malas ketika mulai mengetikkan keyword
yang ‘bertemakan’ tugas
Sehingga tidak satupun lagu di playlist laptopku yang membuat moodku
membaik..
Sehingga aku tidak selera untuk menyantap jajan yang ada dirumah.
Sehingga aku terlalu banyak memikirkan hal lain yang ada di
pikiranku tapi tidak bisa ku tumpahkan di tulisan ini.
Sehingga aku memilih untuk menulis pikiranku ke tulisan ini.
Menulisakan hal-hal yang mengganjal dan mengganggu pikiranku.
-Ruang tamu, 21Mei2016. Suasana Hari Kebangkitan Nasional dan Malam Nifsyu Sa’ban-
PIKIRAN BERISI PIKIRAN III
Sabtu, 14 Mei 2016
Rindu Kakak
Entah kenapa, sedih terasa.
Padahal hujan baru saja reda. Maksudku...seharusnya hari menjadi cerah. Tapi aku disini, dikamar yg gelap,
merenung.
Sedih. Kuucapkan kata itu lagi.
Belum berpisah sepenuhnya
dengan seorang kakak. Ya, kakak. Gadis bertubuh mungil, berparas cantik dan
bermata sipit, yang juga berkulit putih itu sudah ku anggap kakak. Kurang lebih
2 tahun yang lalu mengenalnya.
Sebagai sosok yang ceria, banyak bicara dan cerita ketika berjumpa.
Aku banyak menyusahkan dan
merepotkan, tentu. dia banyak mengajarkan hal-hal yang bahkan terkadang aku
membantahnnya, tentu. Kami banyak bercanda kurasa. Kami juga banyak berbaring
dengan melakukan hal-hal yang tidak produktif sebagaimana manusia lain dan
bercerita banyak hal.
Tentang cinta, tentang keluarga.
Banyak hal yang membuatku
jengkel terhadapnya, namun hal itu tentu tak lebih banyak dari hal-hal yang
membuatnya kesal terhadapku.
Aku sangat senang ketika dia
berteriak kesal karena aku terlalu pendek ketika memotong rambutnya. dan aku
rindu hal itu. dan aku ingin memotong rambutnya untuk -mungkin terakhir kali-
sebelum kami berpisah, sependek mungkin hingga dia tidak akan melupakan
kejadian itu dalam hidupnya.
Aku rindu.
Pikiran Berisi Pikiran II
-Hari ini aku bersamanya seharian, 14Mei2016-
Kharisma Pria Berprinsip
Itu dia
Pria yang ku suka
Yang tidak hanya kulihat dari tampang saja
Tapi juga karena kepribadiannya
Yang membuatnya makin berkharisma
Dan membuatku makin mendamba
Ketidak sengajaan membuatku terpana
Pernah suatu ketika
Tiba-tiba dua pasang mata berjumpa
Saling bertatap tak sengaja
Hingga memaksa bola mata tuk segera berputar ke arah yang lainya
Pun ketika dia dengan tanpa menghilangkan kegagahannya
Bersalam dengan ibundaku tercinta
Dengan cara yang sangat santun dan apa adanya
Sekali lagi, momen itu kutangkap tanpa sengaja
Pria yang berkharisma
Dengan penampilan rapi dan memukau wanita
Tak banyak bicara, pun bercanda
Namun bukan juga pria yang terlalu serius pembawaannya
Ada satu hal
Yang membuatku berpikir bahwa
Dia lebih istimewa
Pernah suatu kala
Aku terpana pada prinsipnya
Suatu hal yang membuatnya berbeda
Tak satupun kawan bahkan sahabatnya
Yang membuat dia goyah dan meragu
Kearifan berprinsip seorang pria
Yang baru kali ini ku jumpa
Membuatku makin mendamba
Namun tuk sekian kalinya
Sebuah kenyataan tuk bersama
Hanya akan di angan saja
-Gang Lima, 14Mei2015-
Menyelesaikan tulisan ini karena insomnia
Selasa, 10 Mei 2016
Dealova dan Kamu
Aku ingin menjadi mimpi indah dalam
tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin
bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Karena hati telah letih
Kamu
Hal yang aku rindukan
Kamu
Yang sebenarnya aku tidak tau apa kau merasakan yang sama
Aku disini berdiri
Bersama angin di lorong terbuka
Memendam sapa yang ingin kuungkap padamu
Tapi aku tak bisa
Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu
bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu
memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Bayangmu seakan-akan
Seakan-akan menjadi latar belakang
Menjadi dasar dan alasan mengapa aku seperti ini
Kamu menjadi sosok yang terkadang ingin ku hempas dari
pikiran
Biar melayang jauh bersama angin
Biar kita berjarak sepanjang lorong ini –ini lorong yang
pendek–
Biar aku, tidak merindukanmu lagi
-di lorong pendek yang terbuka, 10Mei2016-
Sabtu, 07 Mei 2016
MANUSIA, DOSA DAN WARNA
saya
(bukanlah) manusia
yang suci
saya (memanglah)
manusia yang (banyak) dosa
(banyak) titik yang
tlah saya teteskan di lembar kisah hidup yang liku
biru, hijau
putih, kuning, merah,
hitam
terkadang itu titik
yang biru keunguan
(dann) terkadang kuning
menuju jingga lalu kemerahan
yang baik
(tak selalu) putih
yang batil (tak
melulu) hitam
saya mengenal warna (tapi)
tidak bisa memaknainya
(mungkin) yang putih
tak selalu bersih dan (mungkin) yang hitam tak selalu kelam
warna
jelas nyata dimata
namun maknanya
berkeliaran di angan entah kemana
layaknya tulisan saya
yang
alurnya (mungkin) tak selaras
dari awalnya
tak jelas arahnya membahas
manusia, dosa, dan warna. maafkan saya
………..
simbol-simbol
yang biasa di sebut
huruf itu
yang menyatu membentuk
sesuatu
yang disebut kata yang
berada di dalam kurungan
bacalah. jangan kita abaikan
karna yang dalam kurungan
perlu perhatian dan
(mungkin) membosankan menjadi kata yang diabaikan
-Blitar, 7Mei2016. Masih disuasana Maulid Nabi Muhammad SAW-
-Pikiran Berisi Pikiran-
Langganan:
Postingan (Atom)